Aplikasi Pembayaran Tagihan Air
Aplikasi Pembayaran Tagihan Air
Belajar Ngoding di Channel Sekolah Otodidak

Perempuan-Perempuan Hebat dalam Lintasan Sejarah

Perempuan Hebat
Perempuan Hebat. Foto oleh Suzy Hazelwood dari Pexels
template wordpress
Sewa Hosting

Dalam banyak literatur, sosok perempuan yang kita diskusikan ini mendapat tempat cukup istimewa. Sanjungan dan penghomatan datang silih berganti, diberikan para sarjana Timur maupun Barat. Annemarie Schimmel dalam My Soul Is A Woman misalnya, perlu melibatkan Khadijah dalam ulasannya mengenai peran perempuan dalam dakwah Nabi. Para penulis biografi Nabi Muhammad, semisal Ibn Ishaq, Ibn Hisyam, Muhammad Husein Haekal, Martin Lings, Karen Armstrong, dll, juga memberikan penghormatan setinggi-tingginya.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Entah berapa nama perempuan hebat yang perlu saya sebutkan. Sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, kita mengenal Cut Nyak Dien, Raden Dewi Sartika, Raden Ajeng Kartini, Ruhana Kudus, dll. Bahkan bila kita tengok lebih jauh di zaman raja-raja berkuasa, sosok seperti Ratu Sima, Tribuwana Tunggadewi, dan Gayatri Rajapatni, juga tidak boleh luput untuk disebut.

Nama yang terakhir disebut mungkin masih terasa asing di telinga. Setiap kali kita membaca sejarah keperkasaan Majapahit, nama yang muncul semuanya dari kaum pria: Raden Wijaya, Hayam Wuruk, Patih Gajah Mada, Patih Nambi, Lembu Sora, Ronggo Lawe, Banya Kapuk, Gajah Pagon, Gajah Biru, dll. Kalaupun harus menyebut nama perempuan, maka yang muncul adalah Tribuwana Tunggadewi.

Tulisan sederhana ini, sebetulnya sejak awal dimaksudkan hendak mengulas Gayatri Rajapatni secara khusus. Saya juga sudah mempersiapkan judulnya “Gayatri Rajapatni, Perempuan Hebat yang Terkubur Reruntuhan Majapahit”. Namun, entah mengapa, tiba-tiba saja perempuan-perempuan hebat yang saya ulas secara singkat di bagian terdahulu, bermunculan. Seolah ada yang menggerakan dari luar. Itulah inspirasi. Datang begitu cepat seperti kilat, kadang lambat, bahkan dalam beberapa kesempatan ditunggu namun tak kunjung tiba.

Sewa Hosting
BACA  Hilangnya Frasa Madrasah Dalam RUU SISDIKNAS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *