Aplikasi Pembayaran Tagihan Air
Aplikasi Pembayaran Tagihan Air
Belajar Ngoding di Channel Sekolah Otodidak
Sosok  

Haul Ke-2 Almagfurlah KH. Ahmad Maimun Alie Dan Reuni Akbar Santri/Alumni Ponpes Subulussalam

template wordpress
Sewa Hosting

“…Kegigihan Almagfurlah KH. Ahmad Maimun Alie, dalam memperjuangkan pendirian Pesantren Subulussalam yang sudah banyak mencetak santri dan alumni tentu akan memberikan manfaat baginya karena beliau telah menularkan ilmu. Semangat itu yang diwarisi kepada keluarga, anak, dan para santrinya.”

Diatas beberapa pesan yang telah disampaikan oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin pada haul pertama almagfurlah KH. Ahmad Maimun Alie.

Waktu Kita Berkhidmat

Pagi 10 Desember 2020, sekitar pukul 07.35 WIB, kabar duka atas berpulangnya sang guru ke pangkuan ilahi menggema.

Ulama bersahaja, yang berkhidmat di jalan religi, juga tauladan bagi santrinya, KH. Ahmad Maimun Alie, MA, telah pergi menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Siloam, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten.

Sejak kabar kepulangan almarhum menggema melalui pesan berantai di antara keluarga, santri dan alumni Pondok Pesantren Subulussalam.

Sejak saat itu rasa kehilangan begitu pekat dirasakan keluarga tak terkecuali santri yang pernah mencecap ilmu dan tausiah almarhum.

Perasaan itu hinggap ke sanubari semua santri yang mendengar kabar kepergian beliau. Tak peduli santri yang baru bermukim sehari, atau yang masih mengabdi hingga kini.

Sebagian ada yang langsung bergegas mendatangi rumah duka, sebagian ada pula yang menguntai doa dari kejauhan.

Ya, setiap kali kita mendengar kematian orang terdekat; keluarga, orangtua, atau sahabat, setiap kali itu pula rasa kehilangan mendera dan kenangan pun seketika tergerai.

Ada kejut peristiwa yang tak pernah kita bisa diterka, bahkan untuk sekadar merumuskannya dengan kata-kata.

Bahkan ada sejuta sesal karena mungkin selama hidup almarhum, kita belum sempat berbakti, berkhidmat atas jasa-jasa yang tak ternilai yang pernah beliau berikan.

Kematian memang selalu menyisakan pekat duka. Pada saat yang sama meninggalkan jejak kenangan. Kenangan itulah yang masih bisa kita simpan, seraya menjadi bekal untuk meneruskan titah kebajikan yang pernah beliau wariskan.

BACA  Abu Hurairah, Perjalanan Sahabat Nabi Menjemput Hidayah Islam

Kadang bagi orang terdekat, ada sejuta sesal yang belum semoat bisa ditunaikan. Perasaan itu lumrah terjadi pada siapapun.

Kadang kita hanya bisa memendamnya, termasuk sesal kita sepeninggal guru kita, KH. Maimun Alie, MA.

Sebagai guru sekaligus orangtua kedua, almarhum telah banyak memberi kita kelimpahan ilmu, bekal hidup, tauladan juga kehangatan sebuah persahabatan.

Di balik kealiman dan kesahajaan hidupnya. Sebagai pribadi dan manusia biasa, almarhum jelas punya banyak kekurangan. Barangkali ada juga sikap yang tak berkenan yang pernah dilakukan pada kita muridnya. Tapi dari lubuk hati terdalam, kita yakin apapun yang pernah beliau lakukan, meski kadang dengan caranya yang belum sempat kita pahami saat itu, beliau punya tujuan baik untuk membentuk karakter dan kepribadian santrinya.

Beliau semasa hudup, tak pernah memvonis santrinya yang tengah mengalami fase pengembaraan hidup. Tak pernah menjauhi meski kita pernah tersesat. Jika pun kita pernah merasakan itu, semata beliau ingin kita lebih dekat, ingin kita melepas ego, mengerti posisi sebagai anak yang sejatinya datang bersimpuh meminta maaf jika khilaf.

Ya, di balik kesan beliau yang berwibawa, beliau sesungguhnya guru sekaligus bisa menjadi sahabat.

Dan atas semua khilaf yang pernah kita perbuat, baik berupa perbuatan maupun syak wasangka. Saya yakin sebelum permintaan maaf itu meluncur dari mulut kita, beliau telah memaafkan lebih dulu.

Bahkan dari beberapa percakapan yang kita rasakan, beliau selalu mendoakan kita santri-santrinya, meski kadang kita jauh, atau belum sempat mengunjungi beliau semasa hidup, karena alasan satu dan lainnya.

Doa orangtua tak pernah lekang oleh ruang dan waktu. Keikhlasan dan ketulusannya melampaui batas.

Ya, kita pernah lalai, atau kerap kali menunda untuk sekadar silaturahim, karena alasan jarak atau kesibukan. Tapi kita yakin beliau akan mengerti jika kita akan selalu ingat jasanya.

BACA  Musibah Dalam Perspektif Al-Qur'an

2 tahun tak terasa beliau telah pergi. Mungkin kita pernah menyesal karena belum sempat membalas bakti beliau. Tapi tak ada kata terlambat, kita masih bisa berkhidmat, sambil terus menebarkan kebajikan yang pernah diwariskannya.

Sebab hanya amal perbuatan baik dan kesanggupan kita untuk terus, melanjutkan cita-cita beliaulah yang akan menjadi ladang amal bagi almarhum.

Meski kini beliau telah pergi untuk selama-lamanya, tapi tak lantas kita berhenti untuk berkhidmat. Masih ada warisan almarhum yang mesti kita rawat, jaga dan hidupkan. Terutama melalui ilmu dan amal.

Semoga di peringatan Haul Kedua kepergian almarhum, kita semua bisa bermuwajjahah, bertatap muka melantunkan doa dan melafalkan ayat-ayat suci al-quran sebagai persembahan dan bakti kita untuk guru kita.

Pada akhirnya semoga pertemuan kita nanti bisa menghapus kekhilafan kita pada almarhum semasa masih hidup. Bisa menjadi pembasuh dosa dan menjadi buah pahala untuk almarhum yang telah banyak berjasa untuk kita.

Semoga almarhum diterangi oleh amal ibadahnya semasa hidup, dan semoga amal baik perbuatan anak-anak dan muridnya bisa menjadi ladang pahala berlimpah. Amin ya robbal alamin. ?

Kegiatan Haul ke-2 Almagfurlah KH. Ahmad Maimun Alie dan Reuni Akbar Santri/Alumni Ponpes Subulussalam akan dilaksanakan tanggal 19-20 November 2022.

Sewa Hosting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *