Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
14 Dzulhijjah 1445 / 21 Juni 2024
Menjauhi judi bukan hanya semata-mata mentaati aturan agama, lebih dari itu dampak negatif dari perbuatan ini juga bisa kita hindari. Pada umumnya, orang yang bermain judi akan merugikan diri sendiri dalam dua aspek yakni finansial dan psikis.
Terlebih dalam kasus judi online yang seringkali membuat terlena dan ketagihan para penggunanya. Sebab dari saking mudahnya diakses, judi online dapat dilakukan dalam kondisi apa pun. Penggunanya tinggal mengisi ulang nominal ke dalam website yang sudah tertera di layar handphone, kemudian memainkannya dengan sembari menunggu keberuntungan berpihak kepadanya.
Hanya saja, sebagaimana dikatakan oleh mantan admin judi online, keberuntungan permainan ini hanya di awal-awal saja. Pada tahap berikutnya, yang menggunakan nominal cukup besar persentase keberuntungannya sangat minim. Namun karena sebelum-sebelumnya sering menang, pelaku judi online masih penasaran sehingga terus-terusan bermain dengan berharap keberuntungan itu kembali lagi sebagaimana sebelumnya.
Pada tahap inilah finansial miliknya menjadi terkuras. Pada saat bersamaan, karena selalu kalah, akhirnya menjadi gampang marah dan tidak lagi fokus pada pekerjaan atau kewajiban lainnya. Pikirannya disibukkan oleh bagaimana caranya agar keberuntungan dalam bermain judi bisa kembali lagi. Namun sia-sia sehingga menjadi stres dan tidak mau bersosial lagi.
Itu dampak negatif terhadap diri sendiri dalam bermain judi. Masih ada dampak lainnya yang tidak kalah penting dan patut diwaspadai. termasuk soal judi ini, setan hendak menjerumuskan para pelakunya ke dalam permusuhan dan kebencian.
Artinya, perbuatan judi akan menimbulkan sifat kesal dan pertikaian antar sesama pelakunya, bahkan kepada orang lain. Sebagaimana lumrahnya saudara maka akan guyub, harmonis, dan saling menyayangi. Namun ketika terjebak ke dalam perjudian maka tali persaudaraannya akan retak, bahkan bisa terputus. Rasulullah saw juga banyak menegaskan tentang persaudaraan. Seperti dalam sabdanya:
اَلْمُـسْــلِمُ أَخُو اْلمُسْلِمَ لَا یَظْـلِمُ وَلَایُظْلَمُ ـ منفق علیھ
Artinya : “Orang Muslim sesama Muslim adalah saudara tidak boleh saling menzalimi dan dizalimi.”
Termasuk kepada keluarganya sendiri, seperti istri dan saudara sedarah lainnya. Sebagaimana dalam berita penceraian akhir-akhir ini tidak sedikit yang dilatari oleh suami yang kecanduan bermain judi/game online sehingga istri dan anaknya ditelantarkan. Akhirnya, pihak istri menggugat cerai suaminya karena tidak memberikan nafkah primer selaku tanggung jawab suami.
Maka dari itu, selagi belum memasuki lingkaran setan ini, alangkah baiknya tidak mencoba sama sekali judi online. Dan jika sudah terlanjur terjerumus, maka seyogyanya segera kembali ke jalan yang benar. Hal ini sebelum terlambat, apalagi jika sampai tertimpa dampak negatif sebagaimana disebutkan tadi.
Semoga kita dianugerahi taufik dan hidayah-Nya sehingga kita dibimbing agar dijauhi dan dihindari dari perbuatan judi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa menerima segala amal ibadah dan kebaikan kita, serta menghapuskan segala dosa dan kesalahan kita aamiin
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين 💚
Sudahkah anda bersedekah di hari Jum’at ini?
Jangan lupa bersholawat dan membaca surah Al-Kahfi
——————–‐———-
Yayasan Amanah Lillah Pondok Pesantren Subulussalam Kresek
Program KMI & Tahfizhul Qur’an (TK, SD, MTs, MA, Masjid & Majelis Ta’lim)
Fi Sabilillah, Penghafal Al-Qur’an, Yatim & Dhuafa
Rek WAKAF
Bank Muamalat Indonesia 4920010296
a.n Pondok Pesantren Subulussalam
Rek SEDEKAH
BSI 1055057326
a.n Yayasan Amanah Lillah Subulussalam
Konfirmasi Hubungi Admin Pesantren
http://wa.me/+62 838-7371-5971