Perempuan-Perempuan Hebat dalam Lintasan Sejarah

Perempuan Hebat
Perempuan Hebat. Foto oleh Suzy Hazelwood dari Pexels

Tapi, ketahuilah, daya tarik Cleopatra bukan sebatas pada pesona rupa dan kemolekan tubuh yang dimilikinya. Dia juga cukup cakap menjalankan roda pemerintahan hingga mengantarkan Mesir pada kemakmuran yang hakiki. Hidup rakyatnya bahagia. Namanya diukir dalam banyak karya seni, seperti musik, seni rupa, tarian, film, koin, lukisan, buku, dan novel. Bahkan Whilliam Shakespeare mengabadikan Cleopatra dalam gelaran teater berjudul Antony and Cleopatra.

Di bagian dunia yang lain, India. Saya sangat tertegun dengan ketabahan Ratu Kunti, ibunda Lima Pandawa: Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Dalam epos Mahabharata, Kunti digambarkan sebagai sosok ibu yang tangguh, tak mudah mengeluh, meski ditinggal mati suami. Batu ujian yang datang berlaksa-laksa tak membuatnya jatuh terlelah. Semakin sering dibenturkan, dia justru semakin kuat dan terbentuk. Dia tempa kelima anaknya menjadi ksatria tiada tanding hingga membanggakan leluhurnya, dinasti Bharata.

Baca juga: Syaikh Yusuf Al-Makassari Al-Bantani

Dalam sejarah panjang bangsa Arya di India, Kunti bersama kelima anaknya telah merubah haluan zaman kegelapan (Kurawa) ke alam penuh cahaya (Pandawa). Tentu saja, dalam perkara ini, kita tidak bisa menyampingkan peran penting Basudewa Krisna, Avatar Wisnu di dunia. Tetapi, pengaruh Kunti juga tidak kalah pentingnya, terutama dalam membentuk kelima anaknya setia pada dharma dan kebajikan.

Saya pernah membaca buku Ajaran Dewi Kunti yang dipinjamkan I Nyoman Kawi, Bapak Kos, sewaktu saya masih tinggal di Ciputat. Buku itu memuat ajaran, petuah, dan doa-doa harian Kunti, yang hingga kini, ternyata masih dipedomani kaum ibu di India. Bagi mereka (kaum ibu) Kunti adalah ibu ideal yang hadir di segala zaman. Nafas kehidupan bagi generasi muda. Dalam kisah Mahabharata, Kunti adalah murid terkasih Resi Duruwasa. Pengabdiannya yang tulus dan tabah, diganjar ilmu Adityahredaya, cara memanggil dewa.

Baca juga: Perempuan dalam Kemelut Sejarah: Tribute To Nawal El Saadawi

Exit mobile version