Anak Perempuan dalam Perspektif Islam

Anak Perempuan dalam Perspektif Islam
Anak Perempuan dalam Perspektif Islam. Foto oleh Binti Malu dari Pexels

Pelabelan perempuan diposisikan sebagai makhluk yang lemah secara fisik maupun psikhis. Hal itu memberikan pelabelan dan perlakuan yang khusus bagi perempuan, citra perempuan, dengan berbagai aspek positif dan negatifnya, akhirnya mendarah daging seiring sejalan dengan sejarah manusia dan kemanusiaan itu sendiri.

Kewajiban orang tua kepada anak perempuannya untuk melindungi dan mengayomi merupakan hak untuk anak atas orang tuanya, maka jika orang tuanya tidak menjalankan kewajiban ini berarti menyia-nyiakan hak anak. Orang tua memiliki kewajiban mendidik anak-anaknya termaktub dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah S.A.W. bersabda: “Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid). Ibu bapaknyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.” Hadist tersebut mengatakan setiap bayi yang artinya bayi laki-laki dan perempuan. Orang tua nyalah yang memiliki peran terhadap anak-anaknya kehidupan, pendidikan dan keimanannya.

Bagaimana pandangan Islam terhadap anak perempuan?

Perempuan dalam pandangan Islam sesungguhnya menempati posisi yang sangat terhormat. Keistimewaan perempuan dalam Islam termaktub dalam Kitab Suci Al-Qur’an Surah An-Nisa’ terdiri atas 176 ayat Dinamakan An-Nisa karena dalam surah ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita dan Anak perempuan sesungguhnya adalah sebuah kabar gembira dari Allah (QS An Nahl Ayat 58). Anak perempuan sebagai penyenang hati terdapat dalam kitab suci (QS Surat Al-Furqaan Ayat 74).

Exit mobile version